Halmahera Selatan, MalutLine.Com

Keputusan melaporkan 4 mahasiswa Desa Busua Oleh Kepala Desa Busua Andi Haerudin melalui pengacaranya Ke Polres Halmahera Selatan dinilai upaya melemahkan kontrol Publik terhadap pengawasan Pengelolaan Dana Desa Di Desa Busua.

Oleh karena itu “Karman Zein” sesepuh desa Busua, Juga Sebagai Direktur Pusat Studi Masyarakat Kepulauan Maluku Utara mendesak kepada Inspektorat dan DPMD Halmahera Selatan Agar segera mengambil langkah Tegas.

Saya percaya bahwa Sikap adik adik mahasiswa tersebut adalah buntut dari lambannya tindak lanjut atas laporan pengaduan Ikatan Pelajar Mahasiswa Busua (IPMB) Di Inspektorat, DPMD dan DPRD kabupaten Halmahera Selatan terkait dugaan tidak ada Tranparansi pengelolaan Dana Desa Busua

Inspektorat dan DPMD mestinya menjadikan pengaduan mahasiswa tersebut sebagai informasi awal turun ke Busua untuk melakukan audit

Terkait dugaan pencemaran nama baik kades oleh mahasiswa, itu hak privasi kades, jadi silahkan dilaporkan ke pihak berwajib sebagai upaya penegakan hukum, saya berkeyakinan bahwa adik adik mahasiswa memiliki dasar nilai perjuangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata yakni transparansi dalam pengelolaan dana Desa terang Karman

Ini menarik, jika nanti hasil audit inspektorat membuktikan ada penyalahgunaan dana desa maka kades dan kroninya juga harus siap menerima segala konsekuensinya, candanya.

Menurut Karman, Hal Terpenting saat ini adalah semua pihak memerlukan kepastian hukum, agar tidak terjadi saling tuding, selain itu iya meminta masing masing pihak untuk menahan diri serta mengurangi isu sentimen keluarga, biar bagaimana pun Andi Haerudin pribadi adalah kepala Desa Busua bukan kepala keluarga, Jelasnya.(Rifaldi)

Halmahera Selatan – MalutLine.Com

Desa Busua, Kecamatan Kayoa Barat, Halmahera Selatan di gegerkan dengan aksi pengecut yang terjadi dini hari, Selasa (2/4/2025) pada tempat suci umat Islam yakni masjid dengan dicemari penyebaran spanduk provokatif bertuliskan “Andi Hairudin Makan Dana Desa” dipasang secara liar di pagar masjid dan rumah pribadi Kepala Desa Andi Hairudin sehingga

tuduhan keji tanpa bukti tersebut menyulut bara di tengah masyarakat!

Atas kejadian tersebut Gunawan Hairudin salahsatu putra kades merasa ini termasuk melakukan pencemaran nama baik, sehingga dirinya melaporkan hal itu ke Polres Halsel dengan STPL/200/IV/2025/SPKT.

“Ini bukan kritik tapi teror psikologis,karena Masjid bukan tempat kampanye hitam,” tegasnya dengan nada membara.

Hal senada juga di katakan Kuasa hukum Gunawan, Ikmal Umsohi, SH, menyebut aksi ini sebagai bentuk pembusukan moral yang terang-terangan melecehkan hukum dan agama. “Kebebasan berpendapat bukan alat pembunuhan karakter! Ini FITNAH POLITIK murahan!” ujarnya.

Akibat insiden ini bikin situasi sosial memanas. Warga saling curiga. Demokrasi di ujung tanduk.

“Kalau hukum diam, fitnah akan jadi senjata utama politik kotor,” seru Ikmal.

Lanjutnya, serangan ini bukan hanya soal nama baik, tapi soal kehormatan tempat ibadah dan keutuhan masyarakat. “Demokrasi harus berdiri di atas kebenaran bukan di atas racun kebencian,”tegasnya.(Rifaldi)

Tikep -Malut, MalutLine.Com

Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si, Meninjau Langsung Pos Pengamanan Operasi Ketupat Kieraha 2025 Yang Berlokasi Di Pelabuhan Rum Kota Tidore, Kamis (3/4/2025). Kunjungan Ini Dilakukan Untuk Memastikan Kesiapan Personel Dalam Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat Selama Perayaan Lebaran.

Dalam Kesempatan Tersebut, Kapolda Menegaskan Pentingnya Optimalisasi Pelayanan Demi Kenyamanan Dan Keamanan Warga.

“Kami Ingin Memastikan Bahwa Pelayanan Yang Diberikan Berjalan Optimal Dan Benar-Benar Membantu Masyarakat, Karena Kenyamanan Dan Keamanan Warga Adalah Prioritas Kami,” Ujar Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si.

Selain Itu, Kapolda Juga Memberikan Arahan Kepada Personel Polresta Tidore, Khususnya Yang Terlibat Dalam Operasi Ketupat Kieraha 2025, Agar Terus Memberikan Himbauan Kepada Masyarakat Yang Mau Melakukan Penyeberangan Melakukan Transportasi Laut.

“Selalu Berikan Himbauan Sehingga Masyarakat Merasakan Keberadaan Polri Dalam Menjaga Keamanan Suasana Lebaran Ini,” Tegasnya.

Operasi Ketupat Kieraha 2025 Sendiri Merupakan Bagian Dari Upaya Kepolisian Dalam Menjamin Kelancaran Dan Keamanan Masyarakat Selama Perayaan Idul Fitri, Terutama Di Titik-Titik Rawan Kepadatan Dan Potensi Gangguan Keamanan.(Humas Polda Malut/Rifaldi)

LABUHA, Malutline.Com

Sebuah jembatan yang Menghubungkan antara Dua desa yakni Desa Tuwokona dan Desa panambuang kecamatan Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara rusak parah akibat ambruk di terjang Banjir Jumat (12/07/2024) sekitar pukul 02.00 WIT.

Jembatan yang menghubungkan Desa Tuwokona dan Panambuang,Kecamatan Bacan Selatan itu mengakibatkan kendaraan roda dua dan empat tak bisa melintasi jalan karena rusak parah hingga saat ini Pemda Halsel maupun pemprov Maluku Utara belum memperbaiki Jembatan yang menjadi akses utama desa Tuwokona dan Panamboang tersebut yang kondisinya rusak akibat diterjang banjir pada 2023 lalu.

Namun hingga kini belum ada perbaikan dari Pemda setempat maupun Pemda provinsi Maluku Utara karena akses jalan yang menghubungkan Desa Tuwokona dan Panambuang serta beberapa desa di Bacan Selatan tersebut merupakan akses jalan provinsi akibat belum di perbaiki mengakibatkan salah seorang warga Desa Tuwokona mengalami kecelakaan sehingga korban di larikan ke puskesmas Gandasuli Oleh warga di bantu anggota satbrimob Polda Malut yang bertugas Mako brimob Halsel yang tidak jauh dari jembatan rusak tersebut.

Beruntung Nurdin Korban yang bernama Nurdin warga desa Tuwokona yang hendak melintasi jembatan ambruk tersebut ditemukan tukang sapu pada Kamis 3 April 2025, dan tukang sapupun panik langsung memanggil warga dan anggota Brimob yang berjaga-jaga di pos Brimob yang tidak jauh dari TKP korban kemudian diamankan anggota Polisi setempat ke Puskesmas Gandasuli.

Berdasarkan keterangan sejumlah petugas kesehatan Puskesmas Gandasuli, Nurdin bilang dia tidak tahu kalau jembatan yang dilintasinya ambruk. Akibatnya, Nurdin terjatuh dan dirawat dalam keadaan terluka di bagian kepala dan mulut dan semua badan korban terasa sakit saat di tanya “Korban mengaku dia memang tidak tahu ada jembatan patah di depannya. Jadi langsung lewat dan langsung jatuh. (red)

Halsel, Malutline– Com Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kasiruta Barat Kabupaten Halmahera Selatan beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah rumah warga di Desa Marikapal terendam Air.

Informasi yang diperoleh Media ini menyebutkan, hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi selama semalam hingga pagi mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air. Hal itu menurut sumber disebabkan tidak adanya drainase saluran pembangunan air di Desa Marikapal.

Terlihat dalam Video yang diterima Media ini melalui sumber, genangan air setinggi lutut orang Dewasa merendam puluhan Rumah warga. Akibatnya, barang-barang yang berada di dalam Rumah seperti Lemari, Kursi, Meja, tempat tidur hingga alat elektronik lainnya milik warga tak terlepas dari genangan air.

Mirisnya, ditengah musibah yang melanda Desa Marikapal, Kades Romi safar dan sejumlah Pemerintah Desa Diduga kuat malah bersenang-senang tinggal di Labuha Ibu Kota Kabupaten tanpa memperdulikan kondisi Desa yang menjadi tanggung jawabnya itu.

” Saat ini ada bencana di desa sementara kades dengan pemerintah desa asik asik di labuha tidak tau yang meraka lakukan di sana, ” ujar sumber menerangkan bahwa kades jarang berada di Desa Marikapal. belum lama ini

Menurutnya, kejadian nahas yang menimpa masyarakat Marikapal tersebut bukan baru pertama kali. Akan tetapi kejadian serupa telah terjadi berulang-ulang. Meski begitu, kades mala diduga hanya diam dan enggan mengambil tindakan untuk mencari solusi.

” Pokonya setiap hujan itu banjir terus tapi dong (mereka) tutupi musibah tersebut. Hujan sekitar satu jam saja itu tingalam karna tarada (tidak) ada saluran air di di jalan raya. Kasiang sekali masyarakat menangis di kampung dia (kades) bersama kaur kaur asik asik di Labuha , ” katanya dengan nada prihatin.

Warga paru Bayah yang namanya tidak disebutkan itu, dikesempatan yang sama meminta Kepada Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba agar memberikan teguran keras kepada Kades Romi Safar karena Diduga abaikan pembangunan di desa marikapal bahkan yang bersangkut dinilai tidak transparan dalam penggunaan anggaran selama 5 tahun lebih dalam kepemimpinannya sehingga datang musim hujan desa selalu tergenang banjir dari luapan air hujan dan jika datang musim ombak warga di pesisir pantai mengalami rumah tergenang air laut akibat ombak.

” Kades ini sudah terlalu, kasihan masyarakat dilanda musibah tapi kades seakan-akan cuek dengan kondisi di sini, malah hanya sibuk beraktivitas di labuha tanpa alasan jelas.” Ujarnya.

” Kami warga di sini (Marikapal) minta Bapak Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba agar bisa menegur kades bila perlu yang bersangkutan kades marikapal Romy safar di copot dari jabatannya sebagai kades, karena mengabaikan musibah masyarakat. Kades juga kadang berlagak seperti raja, sehingga saran dan himbauan masyarkat tidak pernah di pedulikan. Jadi harapan kami kades ini diberikan teguran keras, patut di berhentikan karena penggunaan anggaran Dana Desa selamat 5 tahun tidak transparan dalam penggunaan” pintanya mengakhiri.

Hingga berita ini ditayangkan Kades Romi Safar dalam upaya konfirmasi guna dimintai keterangan. (Red).

Muat Lagi Berita