HALSEL, Malutline – Sikap tak terpuji kembali di tunjukan salah seorang oknom Kepala Puskesmas (Kapus) di Halmahera Selatan (Halsel) inisial FA diduga terlibat perselingkuhan dengan seorang petugas Bidan yang tidak lain merupakan bawahannya sendiri di Puskesmas palamea kecamatan kasiruta Barat kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku
LABUHA, malutline – Warga Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), atas nama Parto Naser mendesak Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, segera mencopot Kepala Desa (Kades) Toin, Fahmi Taher.
Pasalnya, Kades Toin telah mengancam membunuh warganya sendiri dengan menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berupa Parang.
“Saya berharap kepada pak Bupati untuk mengevaluasi, bila perlu mencopot Kades Toin, Fahmi Taher dari jabatannya karena yang bersangkutan bersikap preman dan mengancam membunuh warganya sendiri dengan menggunakan Parang,” pinta Parto Kamis (3/4/2025).
Sebelumnya, Parto juga telah melaporkan kasus dugaan tindak pidana pengancaman pembunuhan yang dilakukan Kades Toin tersebut telah resmi dilaporkan di Polres Halsel dengan surat terima tanda laporan nomor: STPL/196/IV/2025/SPKT.
Diketahui, kejadian tak pantas yang dilakukan Kades Toin itu, terjadi pada malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijiriah. Kades Toin, Fahmi Taher mengancam dan mengajak warganya sendiri agar keluar rumah lalu saling bunuh. Dimalam saat itu, Kades Toin baku bunuh (Saling bunuh) sambil memukul Tiang Listrik dan memegang Parang lalu mengarahkan ke Parto.
Namun untungnya, ada salah satu Kaur Desa dengan cepat mengamankan Parang tersebut dari tangan Kades Toin, Fahmi Taher.
Sehingga itu, atas kejadian pengancaman pembunuhan ini, Parto langsung melaporkan ke Polisi dan juga meminta kepada Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba segera mencopot Kades Toin karena telah melakukan onar di Desa seperti seorang preman. (Red)
HALSEL, CN – Asbur Abu, warga Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), mendesak Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba untuk memberhentikan 2 Kepala Desa (Kades) sekaligus di Kayoa Selatan.
Dimana, 2 Kades yang dimaksud yakni, Kades Orimakurunga, Rusdi Sidik dan Kades Laluin Viky Slamat.
Rusdi dan Viky dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah pemukulan 4 Pemuda Desa Orimakurunga terhadap 1 pemuda Desa Laluin. Aksi pemukulan itu, terjadi di Desa Orimakurunga beberapa hari kemarin.
Akibatnya, akses jalan Desa Orimakurunga-Laluin pun ditutup Orang Tak di Kenal (OTK) yang dampaknya, warga kesulitan melintas antar dua Desa tersebut.
“Bupati harus panggil kedua Kades atau bila perlu berhentikan Kades Orimakurunga dan Kades Laluin karena tak mampu menyelesaikan masalah. Baik itu memfasilitasi untuk proses hukum atau selesaikan secara kekeluargaan,” pinta Asbur Abu sebagai putra Desa Orimakurunga yang ikut memprihatinkan atas masalah yang tak mampu diselesaikan Pemerintah Desa (Pemdes), Jumat (14/3/2023).
Meski begitu, Asbur juga menyoroti pihak keamanan yang ditugaskan di wilayah Kecamatan Kayoa Selatan.
“Kamtibmas Orimakurunga juga harus diganti karena tidak berada di tempat tugas, hanya di Kecamatan,” tegas Asbur mengakhiri. (Red)
HALSEL, Malutline – Sikap tak terpuji kembali di tunjukan salah seorang oknom Kepala Puskesmas (Kapus) di Halmahera Selatan (Halsel) inisial FA diduga terlibat perselingkuhan dengan seorang petugas Bidan yang tidak lain merupakan bawahannya sendiri di Puskesmas palamea kecamatan kasiruta Barat kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara .
FA, pria yang menjabat sebagai Kapus di desa Palamea ini, diketahui telah memiliki seorang isteri, Peristiwa dugaan tersebut terindikasi setelah media ini mendapat informasi terpercaya dari berbagai sumber, termasuk warga setempat dan petugas/staf Puskesmas, palamea yang menceritakan sikap bejat sang kepala puskesmas tersebut.
Hal ini di sampaikan salah seorang sumber terpercaya wartawan Malutline, inisial HD, menyebut, jika dugaan perselingkuhan yang di lakukan oleh kepala puskesmas palamea kecamatan kasiruta Barat F.A dan salah seorang oknom tenaga kesehatan pada puskesmas palamea sudah tidak asing bagi sebagian petugas di internal Puskesmas Palamea, dan keduanya menjalani hubungan perselingkuhan sehari-hari seperti suami istri, baik di lingkungan puskesmas maupun di luar puskes.
“Masalah ini, sudah beberapa bulan lalu diketahui oleh petugas di Puskesmas, bahkan beberapa warga desa Palamea,” akui H Kepada Malutlind, Jumat (5/01/25) Dugaan perselingkuhan antara Kapus dengan staf di Puskesmas Palamea itu, sudah berlangsung lama bahkan di duga kuat kepala puskesmas juga sudah pernah menghamili oknom tenaga kesehatan tersebut namun, apa yang di lakukan keduanya sehingga kondisi oknom tenaga kesehatan puskesmas tersebut terlihat tidak hamil yakni perutnya tidak membesar.
Selain itu, dari hasil investigasi media ini, Kapus FA juga diduga sempat mengirimkan gambar video yang tidak senonoh yakni alat (vitalnya) di kirim kepada pasangan selingkuhnya melalui pesan whatsapp, namun tidak sengaja gambar dan video tersebut terlihat oleh staf lain hingga sempat video dan foto alat vital kapus palamea menyebar di internal Puskesmas sebelum dihapus.
Dari sumber berita yang lain yang tidak mau di publish namanya kepada media ini mengatakan “Kalau bilang kirim gambar video yang tidak baik itu betul, Tapi entah mereka berselingkuh atau tidak saya tidak tahu, “ungkap sumber dari petugas Puskesmas lainnya, “Cuman video itu sudah dihapus, semua staff yang bersepakat untuk hapus. Kami berpikir itu masalah orang lain jadi kami hapus, “ujar petugas itu lagi.
Atas perbuatan pelaku yang juga sebagai pejabat publik masyarakat kasiruta barat khusunya Desa palamea mendesak kepada Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba di Desa mencopot Kapus Palamea, Kecamatan Kasiruta Barat F,A atas perbuatan bejatnya terhadap bawahannya tersebut. pintahnya.
sementara itu kepala puskesmas palamea kecamatan kasiruta Barat kabupaten Halmahera Selatan, FA, hingga berita ini di publish masih dalam upaya konfirmasih. (Red)
HALSEL – Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Hasan Ali Bassam Kasuba, telah menunjukkan bagaimana sebuah kunjungan sederhana bersama istrinya Rifa’at Al As’adah di semua Desa dan Kecamatan di Halsel yang di pimpinnya dapat bermakna lebih dalam bagi masyarakat yang dikunjunginya.
Salah satu momen yang menonjol adalah ketika Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba menyempatkan diri mengunjungi Desa Bajo Guruapin, Kecamatan Kayo. Dimana, sebuah Jembatan yang dinamai “Jembatan Cinta” itu putus dan rusak parah, menarik perhatiannya bersama istri tercinta Rifaat Al As,adah yang juga Ketua Tim penggerak PKK dan Bunda PAUD Halsel yang selalu setia mendampinginya disetiap kunjungan kerja di setiap Desa.
Kondisi Jembatan Bajo Guruapin.
“Jembatan Cinta” bukan sekadar nama, namun simbol dari hubungan emosional antara pemimpin dan rakyatnya, meski asal-usul penamaan jembatan ini tidak dijelaskan secara rinci oleh masyarakat. Ada satu hal yang pasti, kunjungan Bupati Bassam Kasuba memperkuat ikatan yang sudah terjalin antara Pemerintah Daerah dan warganya. Jembatan ini, yang merupakan akses vital bagi warga Desa Bajo, menjadi representasi fisik dari bagaimana sebuah pemimpin hadir bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata.
Seorang warga setempat, Suin, dengan bangga menyatakan bahwa kedatangan Bupati Bassam adalah wujud “cinta” yang nyata dari seorang pemimpin kepada rakyatnya. Kehadiran langsung dilapangan, melihat kondisi jembatan yang menjadi urat nadi bagi aktivitas warga adalah bentuk cinta yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, Bukan sekadar janji manis dari jauh.
Jembatan cinta Bajo Kayoa yang sempat putus dan Rusak parah.
“Tetapi tindakan nyata yang menunjukkan empati dan perhatian mendalam terhadap kebutuhan warganya,” jelasnya.
Jembatan Cinta kini memiliki arti ganda. Di satu sisi, ia menjadi penghubung fisik antara 2 sisi Desa yang terpisah. Disisi lain, kehadiran Bupati Bassam Kasuba disana saat itu, menjadikan jembatan itu sebagai penghubung emosional antara pemerintah dan masyarakatnya, sebuah simbol kepedulian yang tulus. Tidak heran jika warga merasa jembatan ini memiliki makna lebih dalam setelah kunjungan tersebut.
Jembatan selesai dikerjakan.
Kisah ini bukan hanya tentang sebuah jembatan, tetapi juga tentang bagaimana pemimpin bisa merangkul warganya dengan kehadiran yang penuh cinta dan kepedulian. Cinta yang ditunjukkan Bupati Bassam Kasuba melalui kunjungannya ke Jembatan Cinta di Desa Bajo adalah cinta yang diharapkan oleh setiap warga dari pemimpin mereka—cinta yang tidak hanya ada dalam kata-kata, tetapi terwujud dalam tindakan nyata.
Jembatan cinta Bajo Kayoa yang sempat putus dan Rusak parah tersebut telah di sambung dan dibangun oleh Bupati Bassam Kasuba dengan menggunakan Anggara perbaikan dan rehab jembatan yang di anggarkan pada APBD Perubahan Tahun 2024 dan telah selesai dibangun oleh Pemda Halsel. Sehingga jembatan tersebut sudah dapat di lalui dan di akses oleh warga Bajo ke puskesmas kayoa. (Red)
HALSEL – Akibat Cuaca Buruk yang menerjang sejumlah Desa Pesisir di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), khususnya Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, mengakibatkan sejumlah rumah di pesisir pantai Desa Orimakurunga rusak ringan dan rumah di pesisir pantai lainnya tergenang air laut akibat di di terjang ombak.
Merespon rumah warga yang tergenang dan rusak akibat cuaca buruk, Kepala Desa (Kades) Orimakurunga Rusdi Sidik, yang juga adik kandung mendiang mantan Bupati Halsel Usman sidik itu, langsung membuat proposal yang dilampirkan foto dan bukti Bencana yang dialami warganya tersebut dan bertemu dengan Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, hanya saja Bupati Halsel masih berada di luar Daerah.
Dikatakannya, karena Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba masih berada diluar daerah karena urusan dinas. Dirinya berkomunikasi langsung dengan Bupati Halsel hanya melalui telepon selulernya dan dari hasil komunikasi, dirinya, Kades Orimakurunga, Rusdi Sidik mendapatkan respon baik dari Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba. Sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) Halsel memerintahkan kepada Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel, Aswin Adam untuk melakukan kroscek kondisi Desa Orimakurunga.
Selain itu, Kades Orimakurunga, Rusdi Sidik juga bertemu langsung dengan Kepala BPBD Halsel Aswin Adam di ruang kerjanya pada Senin (16/12/2024) untuk menyerahkan proposal yang perihal permohonannya agar Pemda Halsel dapat mengerjakan proyek lanjutan Blok Water yang belum selesai dibangun Pemda sebelumnya dimasa Pemerintahan mendiang Bupati Halsel Usman sidik dan Wakil Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba saat itu. Sehingga, jika terjadi cuaca buruk di Desa Orimakurunga, bisa dilindungi dari musim ombak.
BPBD Halsel dan Pemerintah Desa Orimakurunga.
Setelah itu, pihak BPBD langsung bergerak cepat menindaklanjuti arahan Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba untuk melihat sejumlah kondisi Desa yang terdampak banjir dan Gelombang yang menerjang rumah warga yang ada di pesisir pantai disejumlah Desa di Halsel, bukan saja Desa Orimakurunga.
Sementara itu, Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam mengatakan, dirinya sudah menerima langsung proposal permohonan dari Kades Orimakurunga Rusdi Sidik. Namun bukan hanya Desa Orimakurunga, tapi ada sejumlah Desa di Halsel sangat berdampak banjir dan gelombang yang menerjang rumah warga yang ada di pesisir pantai. Itu berdasarkan data yang masih bersifat laporan sementara, belum ada data yang kongkrit dan rencana hari ini. Pihaknya menurunkan Tim untuk turun di Desa yang terdampak banjir dan Gelombang besar yang menerjang rumah warga.
“Pihak BPBD Halsel baru bisa mengeluarkan data, kalau data sudah lengkap baru saya publikasi rencana Tim mungkin turun di sejumlah Desa terdampak yakni Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, Desa Talimau dan sekitarnya. Bagi Desa yang berdampak, ada juga di Desa Jojame dan Desa Yaba dan sekitarnya. Terus mungkin di Obi juga ada Satu Dua Desa dan di daerah Gane, mungkin di Kepulauan Jouronga, Desa Liboba Hidjrah. Nanti kalau semua sudah lengkap, baru saya ekspos agar dapat diketahui seluruh masyarakat Halmahera Selatan,” jelasnya Aswin.
Ditambahkannya, akan menjadi Skala prioritas itu di Desa Orimakurunga, Kampung halaman Mendiang Usman Sidik, mantan Bupati Halsel. Sebab, berdasarkan laporan warga dan Pemerintah Desa (Pemdes), cukup parah ketika dihantam gelombang akibat cuaca buruk. Itu sesuai arahan Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba. Karena Desa Orimakurunga sangat parah ketika di hantam gelombang besar.
“Berdasarkan data foto video visual yang diunggah maupun dikirim langsung oleh Pemerintah Desa Orimakurunga, langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba. Karena Desa Orimakurunga sangat parah berdasarkan data yang dikirim di saya maupun di pak Bupati Halsel. Semalam memang parah, nanti diusahakan biar Tahun 2025 bisa langsung dibangun di Orimakurunga. Itu dimasa Bupati mendiang Almarhum Usman Sidik itu sempat di bangun Blok Water. Namun belum selesai akan dituntaskan oleh Pemerintah Bassam Kasuba dan Tim BPBD Halsel bersama Kades Orimakurunga, Rusdi Sidik langsung menuju di Desa Orimakurunga untuk melihat secara langsung situasi pasca cuaca buruk mengakibatkan rumah warga tergenang air laut tersebut,” tutupnya. (Red)