JAKARTA – Sentral Koalisi Anti Korupsi Maluku Utara Jakarta (SKAK-MALUT) akan menggelar demonstrasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 7 Maret 2025. Aksi ini bertujuan untuk menyoroti dugaan penyimpangan dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun 2024 di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut).

Koordinator SKAK-MALUT, M. Reza A. S, mengatakan bahwa akan mendesak KPK untuk melakukan investigasi khusus terhadap 57 paket proyek pendidikan yang didanai DAK senilai Rp 19,2 miliar. Dari total proyek tersebut, hanya 2 yang telah selesai sepenuhnya yaitu pembangunan Rumah Dinas Guru dan Ruang Laboratorium Komputer di SD Negeri Juanga. Sementara mayoritas proyek lainnya mengalami keterlambatan, tetapi anggarannya tetap dicairkan 100%.

“Dugaan penyimpangan ini berpotensi merugikan keuangan negara dan KPK harus segera turun langsung untuk memeriksa seluruh proyek tersebut,” tegas M. Reza A. S.

SKAK-MALUT menyoroti keterlibatan sejumlah pihak dalam dugaan penyimpangan ini, termasuk Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pulau Morotai, Syafrudin Manyila serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ode Ari Junaidi Wali.

Oleh karena itu, SKAK-MALUT mendesak pimpinan KPK, Setyo Budiyanto, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan memanggil pihak-pihak terkait guna mempertanggungjawabkan penggunaan DAK pendidikan 2024.

Dugaan praktik korupsi dalam pengelolaan DAK ini dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, khususnya dalam Pasal 2 dan Pasal 3 yang mengatur tentang perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan keuangan negara.

SKAK-MALUT juga menegaskan bahwa akan terus mengawal kasus ini, hingga ada langkah tegas dari KPK untuk menegakkan hukum dan mencegah potensi kerugian negara lebih lanjut. (Red)

MOROTAI – Sebuah video viral beredar pada Rabu Oktober 2024, memuat seorang emak-emak di Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), memaki-maki mantan Bupati 1 periode Benny Laos.

Dalam video pendek berdurasi 00:34 detik itu, terdengar dengan jelas, nama Benny Laos menjadi sasaran caci maki.

“E Benny Laos korupsi, B*natang, *njing B*bi t*i. Mana Benny Laos? Benny Laos *njing, makan uang negara, binatang *njing B*bi, C*ki Benny Laos. Benny Laos baulaco,” teriak emak itu, didepan jalan raya.

Tak puas, sang emak emosi dan kembali mengungkapkan kata-kata kasar terhadap Benny Laos yang juga saat ini mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Malut 2024.

“Makanya tadi saya pe Ade yang bilang Benny Laos yang bayar Morotai, dia pe t*le Lebe bae p*ki. Pencurian Morotai pe doi baru. Sapa bilang Morotai dapa bayar dari Benny Laos, dia pe t*le, p*ki lebe bae,” pungkas sang emak. (Red)