LABUHA – Pasangan Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin meraih keunggulan signifikan dalam hasil perhitungan cepat (quick count) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), 2024. Dengan selisih 2 digit dari pesaing terdekatnya, pasangan ini mengukuhkan posisi sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih berdasarkan data sementara.

Hingga penghitungan mencapai 74% suara dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT), pasangan nomor urut 3, Bassam-Helmi, mengumpulkan 43,2% suara. Posisi kedua, ditempati pasangan Rusihan-Muhtar dengan 29,3%, disusul BK-Umar dengan 17,8% dan Jasri-Muhlis di urutan terakhir dengan 9,7%. Dengan selisih suara yang signifikan, kemenangan Bassam-Helmi dinilai sudah tidak terkejar.

Berdasarkan data Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Bassam-Helmi memperoleh 33.989 suara atau 41,90%. Pesaing terdekat, pasangan Rusihan Jafar-Muhtar Sumaila, meraih 24.623 suara atau 30,35%. Pasangan Bahrain Kasuba-Umar Hi. Soleman berada di posisi ketiga dengan 14.504 suara atau 17,88%, sementara pasangan Jasri Usman-Muhlis Jafar memperoleh 8.010 suara atau 9,87%.

Darmin Hi. Hasim, perwakilan tim relawan Bassam-Helmi, menyebut bahwa data Sirekap mencakup hasil dari 304 TPS dari total 466 TPS di Halsel.

Ia menekankan pentingnya menunggu keputusan resmi KPU sambil tetap mengawal proses rekapitulasi hingga selesai.

“Kami berharap semua pihak menahan diri dan menghormati proses yang berjalan. Keputusan final tetap berada di tangan KPU,” ungkap Darmin, Kamis (28/11/2024)

Juru bicara pasangan Bassam-Helmi, Mohdar Bailusy, menyatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras tim dan dukungan rakyat Halsel.

“Kemenangan ini adalah buah dari perjuangan mengelilingi 249 desa dan 18 dusun di seluruh Halsel. Ini bukan hanya kemenangan kami, tetapi kemenangan seluruh masyarakat yang menginginkan perubahan,” ujarnya.

Mohdar juga menegaskan pentingnya mengamankan data hasil penghitungan di semua tingkatan. “Saksi kami akan terus mengawal hasil di seluruh TPS untuk memastikan proses berjalan transparan dan akurat. Target kami, semua data fisik terkumpul esok hari,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan, Iksan Kaleserang, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada masyarakat Halsel atas dukungan besar yang diberikan kepada pasangan Bassam-Helmi.

“Ini adalah bukti dari kerja keras seluruh elemen, mulai dari tim koalisi, relawan, hingga simpatisan. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Halsel atas kepercayaan ini,” katanya.

Iksan mengimbau kepada semua relawan dan simpatisan untuk tetap menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi.

“Hindari euforia berlebihan. Mari kita jaga kamtibmas dan kawal proses ini dengan penuh tanggung jawab hingga KPU menetapkan hasil resmi,” tambahnya.

Kemenangan pasangan Bassam-Helmi juga dipandang sebagai awal dari perjalanan panjang menuju perubahan yang lebih baik bagi Halsel.

“Ini adalah langkah pertama untuk mewujudkan Halsel yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Kami meminta seluruh masyarakat untuk bersatu dan mendukung langkah-langkah selanjutnya dalam membangun daerah ini,” tutup Iksan. (Sadi)

HALSEL – Larangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kepada aparatur Desa berpolitik praktis pada saat perhelatan Tahun politik, tampaknya tak diindahkan. Padahal, dalam imbauan sudah jelas menegaskan larangan bagi Kepala Desa dan perangkat Desa terlibat dalam kampanye atau memberikan dukungan kepada Calon Kepala Daerah pada Pilkada.

Buktinya, pada saat kampanye Calon Bupati petahana Bassam – Helmy, di Desa Waigitang, Kecamatan Pulau Makian, Minggu 3 November 2024, ada dugaan keterlibatan Sekretaris Desa (Sekdes) Halil Gaus dan Majelis Ta’lim yang diduga diarahkan Kades Waigitang mengikuti kegiatan kampanye terbuka terbatas.

Dugaan keterlibatan ini diterima awak media usai foto bersama antara Sekdes dan Calon Bupati nomor urut 3 yang beredar ramai di WhatsApp.

Anggota Panwaslu, Kecamatan Pulau Makian, Mursal Hamir saat dikonfirmasi media ini, Senin (4/11/2024), mengatakan pihaknya akan meminta laporan panwas kelurahan/desa (PKD) Waigitang terlebih dahulu.

“Tunggu saya konfirmasi di Panwas Desa dulu. Soalnya tadi ada 5 Desa yang dorang (mereka, Basaam-red) turun kampanye bersamaan. Jadi dari Kecamatan tara (tidak) sempat monitoring di Waigitang,” ujar Mursal saat dikonfirmasi wartawan.

Setelah berkomunikasi dengan PKD, Mursal mengaku mendapatkan laporan bahwa sekdes yang dimaksud seperti foto yang beredar merupakan kakak dari Halil Gaus.

“Informasi dari PKD bahwa itu bukan mereka (sekdes), tapi dorang (mereka) punya kaka),” sebutnya.

Terima kasih atas informasinya kami akan turun klarifikasi yang bersangkutan kalau memang betul itu sekdes,” sambungnya.

Terpisah, salah satu warga Pulau Makian yang meminta tidak menyebutkan namanya membenarkan foto yang beredar di media sosial merupakan sekdes Waigitang Halil Gaus.

“Benar yang bersangkutan sekdes Waigitang, tetapi dia hadir mewakili pak imam karena pak imam tidak hadir. Kebetulan sekdes baru selesai sholat dhohor makanya langsung diminta wakili imam,” terangnya.

Diketahui, Bawaslu RI telah mencatat tujuh jenis pelanggaran netralitas yang kerap terjadi di tingkat desa, termasuk berfoto dengan calon kepala daerah, menghadiri kegiatan kampanye dan mengarahkan dukungan kepada pasangan calon tertentu.

Aparatur desa juga dilarang untuk terlibat dalam kegiatan politik praktis, baik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) karena dikhawatirkan akan adanya konflik interest antara perangkat desa dengan masyarakat.

Selain itu, Kepala Desa dan perangkat Desa dilarang melakukan politik praktis yang regulasinya tertuang dalam Pasal 280, Pasal 282, dan Pasal 494 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Sanksi yang dikenakan jika aparatur desa terbukti melakukan politik praktis dapat berupa sanksi pidana penjara dan denda.

Selanjutnya, larangan aparatur Desa ikut berpolitik praktis juga tertuang dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pasal 29 huruf g disebutkan kepala desa dilarang menjadi pengurus partai politik dan pada huruf j kepala desa dilarang untuk ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye Pemilu dan/atau Pilkada. (Red)

HALSEL – Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), nomor urut 4 Jasri Usman, bakal fokus pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar Desa maupun Kecamatan yang ada di Pulau Obi.

Hal tersebut disampaikan Cabup Jasri Usman, saat menggelar kampanye di Desa Anggai dan Sambiki, Kecamatan Obi, Sabtu (02/11/2024) malam.

Dalam orasi politiknya, Jasri membeberkan data survei yang menunjukkan 35 persen masyarakat Halsel, menginginkan perubahan atau pembangunan di bidang infrastruktur jalan dan jembatan.

“Infrastruktur jalan penghubung dari Desa ke Desa akan jadi perhatian serius pasangan Jasri-Muhlis kedepan jika diberi mandat oleh rakyat, khususnya warga Obi,” katanya.

Ia menuturkan, diusia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel saat ini, pemerintah fokus pembangunan di bidang yang lain, sedangkan infrastruktur jalan dan jembatan masih jauh dari harapan.

“Kebutuhan dasar seperti akses jalan ini seharusnya sudah dibangun sejak lama, tapi ini di Desa Sambiki maupun Anggai, jalan ini dibangun masih di zaman Kabupaten Maluku Utara dan itu Halsel ini belum ada. Sekarang Halsel sudah menjadi kabupaten sendiri tapi jalan belum berubah,” ujarnya.

Jasri mengajak masyarakat yang bermukim di Pulau Obi, khususnya di Desa Anggai dan Sambiki untuk melakukan perubahan.

“Ayoo kita buat perubahan, tahun baru besok kita ganti pemimpin yang pro terhadap kepentingan rakyat. Di tanggal 27 November pilih nomor urut 4 Jasri Usman-Muhlis Djafaar,” tuturnya. (Sam)

HALSEL – Pasangan Calon nomor urut 4, Jasri Usman dan Muhlis Djafaar berhasil tampil memukau publik dan sangat mengesankan dalam debat perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) 2024 yang berlangsung di Aula Kantor Bupati, Rabu (30/10/2024) malam.

Paslon dengan tagline JUARA bukan hanya tampil mengesankan dalam penguasaan materi debat, namun juga retorika.

“Keduanya baik pak Jasri dan dan Pak Muhlis menjawab persoalan infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan, kebudayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat Halsel. Mereka mampu mengurai satu demi satu jawaban yang diajukan para panelis dan bakal calon bupati,” tutur Junaidi Abusama, anggota DPRD Halsel fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

Junaidi menitik beratkan pentingnya melakukan langkah-langkah konkret untuk menanamkan pentingnya nilai-nilai kebudayaan ke masyarakat.

Ia menilai sosok calon wakil Bupati Muhlis Djafaar sangat paham kondisi Halmahera Selatan,“pengalaman saat menjadi anggota DPRD Halsel selama 20 tahun, tentu menjadi modal pasangan Jasri – Muhlis kedepan untuk menata Halsel. Masyarakat kita masih butuh sentuhan dan perhatian pemerintah dalam pembangunan yang adil dan merata,” ujarnya.

Menariknya, kata Junaidi, Jasri – Muhlis tampil memukau publik saat penyampaian dan pendalaman visi misi.

“Saat pendalaman visi misi maupun menjawab pertanyaan, pak Jasri dan pak Muhlis tidak terpaku dengan catatan seperti yang terjadi di kandidat lain. Saya kira ini menjadi kredit poin khusus buat Jasri – Muhlis, karena sangat paham dan menguasai visi misi serta program yang mereka kerjakan kedepan apabilah amanah masyarakat Halsel diberikan ke Paslon nomor urut 4,” akunya.

“Cara pak Muhlis menyampaikan gagasannya juga sangat baik. Belum lagi retorika keduanya juga sangat kuat, lugas dan sederhana dalam menjabarkan,” sambungnya.

Dengan menyaksikan performa pasangan Jasri – Muhlis dalam debat pertama ini, Junaidi menilai sangat wajar jika survei dan poling saat ini menempatkan keduanya di posisi puncak.

“Wajar dalam survei yang kami terima di beberapa sumber terpercaya, pasangan Jasri – Muhlis saat ini menjadi pemuncak,” tandasnya. (Sam)

HALSEL – Debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Rabu (30/10/2024), menuai pujian. Ini lantaran penguasaan materi oleh Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 4 Jasri-Muhlis, pada debat yang dipandu Thuraikiyyah Syamsudin, selaku moderator.

Hadir dengan kemeja berwarna putih dibalut celana hitam, kedua pasangan dengan santai menjawab semua pertanyaan yang diajukan moderator maupun tiga kompetitor yang hadir. Suasana benar-benar berbeda. Cawabup Muhlis Djafar, dengan gaya khasnya turut melengkapi kepiawaian Jasri Usman, yang total menjawab semua pertanyaan yang disusun tim panelis ihwal arah pembangunan Halmahera Selatan lima tahun ke depan.

Sebelumnya, mantan Wakil Wali Kota Ternate, ini juga lugas menjabarkan visi misinya membuat ratusan pendukung yang hadir terpukau. Ia mampu menghipnotis semua yang hadir, terutama pendukung loyalis yang mengenakan kaos putih bertuliskan Halsel JUARA.

Ketua Tim Pemenangan M. Yunus Najar, yang mendampingi paslon Jasri-Muhlis pada debat perdana ini pun angkat bicara. M. Yunus bilang, jagoannya mampu menjawab pertanyaan yang diajukan panelis. Juga total menanggapi peranyaan paslon nomor 1, 2 dan 3 dengan tenang dan sesuai ekspektasi publik. “Oh jelas. Saat jalannya debat paslon nomor urut 4 Jasri-Muhlis tampil beda. Bahkan, terlihat tidak menampakkan kesalahan saat menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang disiapkan panelis maupun menanggapi paslon lainnya,” ucap pria yang biasa disapa Larudi tersebut.

Dalam kacamatanya, prosesi debat publik paslon Jasri-Muhlis berhasil menghipnotis hati publik dengan visi dan misi yang dijabarkan Halsel JUARA serta sejumlah program perioritas dan unggulan.

“Saya selaku ketua tim koalisi JM24 sangat yakin Jasri-Muhlis merupakan pasangan yang mampu membawa perubahan besar di Halsel dengan visi misi dan program yang relevan,” pungkasnya, seraya optimis JUARA tetap JUARA.

Pujian yang sama disampaikan seorang warga yang hadir di lokasi debat. Pria yang enggan ditulis namanya ini mengaku semula mendukung paslon lain. Kendati begitu, ia mendadak beralih dukungan pada Jasri-Muhlis lantaran terpukau dengan kemampuan dan gaya khas paslon nomor urut 4. (Sam)

Muat Lagi Berita