HALSEL – Calon Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Muhlis Djafaar disambut meriah ratusan massa pendukung di Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Selasa (22/10/2024) siang sekitar pukul 15.20 WIT.

Tiba di pelabuhan Guruapin menggunakan speedboat disambut ratusan pendukung dan pengurus Parpol pengusung yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Calon Wakil Bupati dari pasangan dengan tagline JUARA itu langsung diarak pendukung menuju ke lokasi kampanye terbuka terbatas tersebut berlangsung tertib, dibawa pengamanan kepolisian sektor (Polsek) Kecamatan Kayoa.

Dalam sambutannya dihadapan masa pendukung, Muhlis Djafaar mengatakan pihaknya merasa sangat yakin semua warga di Kecamatan Kayoa khususnya Desa Guruapin sangat menginginkan adanya perubahan. Perubahan itu meliputi berbagai aspek yang dinilainya kini belum maksimal.

“Pasangan Jasri – Muhlis sangat berterima kasih dan merasa bangga sekali atas sambutan dari warga Desa Guruapin,” ucap Muhlis Djafaar di sambut teriakan figur Makayoa pulang kampung.

Dengan pengalaman yang dimiliki keduanya, kata Muhlis, akan diterapkan di negeri Saruma ini,

“mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, kami mengusung visi besar yaitu Halsel yang bermartabat dan sejahtera,” ungkap mantan ketua DPRD Halsel itu.

Sementara, Muslim Hi. Rakib, Jurkam Jasri – Muhlis menyatakan sejauh ini pihaknya melaksanakan kampanye dengan menawarkan sejumlah ide, gagasan dan program prioritas kepada masyarakat Halsel.

“Halmahera Selatan masih terdapat beberapa kekurangan yang mesti perlu diperbaiki ke depan. Dirinya berharap ke depan beberapa problem krusial yang dihadapi di daerah ini harus mendapat penanganan cepat. Untuk mencapai dan menyelesaikan itu maka Jasri – Muhlis solusinya,” tuturnya.

Dikatakan Muslim, dalam membangun daerah ini, Pemkab tidak semestinya hanya berharap pada kemampuan APBD semata, melainkan harus berusaha mencari sumber-sumber pendanaan lain di luar APBN.

“Salah satunya menggaet lebih banyak program pemerintah pusat ke daerah dan itu butuh pemimpin yang memiliki jaringan pusat yang kuat. Semua itu ada di pasangan Jasri – Muhlis,” tandasnya. (Sam)

LABUHA – Masyarakat Desa Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), mulai kesal dengan adanya Perusahaan PT. IMM. Dimana, PT. IMM yang saat ini tengah beroperasi di Desa Yaba itu, membuat 2 orang pekerja mengalami keracunan sianida hingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.

Kekesalan warga ini dilampiaskan pada Kamis (19/9/2024). Berdasarkan keterangan dari warga kepada media ini, warga bilang, Perusahaan sudah telah beroperasi begitu lama. Namun mirisnya, tidak ada keterbukaan terhadap masyarakat Desa Yaba hingga terjadi insiden 2 warga yang juga sebagai pekerja di Perusahaan tersebut mengalami keracunan sianida. Hal itu baru diketahui masyarkat, ternyata selama ini, PT. IMM milik itu, Benny Laos.

Menurut warga yang tidak mau disebut namanya itu, mengaku menyayangkan pihak PT. IMM yang dengan sengaja tutup-tutupi terkait dengan pengolahan matrial yang berada di Desa Yaba. Bahkan kata mereka, selama perusahaan beroperasi, tanpa diketahui warga setempat.

“Kami juga mengharapkan Pemerintah Daerah, Kabupaten Halmahera Selatan, maupun Pemerintah Provinsi Maluku Utara segera bertindak agar dapat meninjau aktifitas Perusahan sudah sampai ditahap mana. Agar kami masyarakat juga bisa mengetahui sudah sejauh mana perusahan beraktifitas. Kami juga harapkan kepada Pemerintah terkait agar dapat meninjau lebih jauh lagi soal penerimaan karyawan yang tidak transparansi,” pinta warga kepada Pemda Halsel maupun Pemprov Malut.

Sebab sejauh ini, perekrutan karyawan perusahaan tidak sesuai dengan hasil kesepakatan antara PT. IMM dengan warga Desa Yaba.

“Mereka merekrut karyawan hanya melihat orang-orang tertentu saja dan pihak perusahan tidak melaksanakan kesepakatan yang telah disepakati antara pihak PT. IMM dan masyarakat, bahwa penerimaan karyawan harus 70% putra Daerah dan 30% dari pihak perusahan sendiri. Namun yang kami lihat, pihak perusahan hanya melihat orang-orang terdekatnya saja. Sehingga kami masyarakat sangatlah kesal terhadap PT. IMM milik Beni Laos itu,” kesal warga mengakhiri. (Red)