LABUHA,Malutline – Krisis pasokan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, sejak beberapa hari terakhir. Stok BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menipis hingga mengakibatkan antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, di sejumlah titik di wilayah tersebut.
Dalam pantauan Malutline, pada Selasa, 03 Desember 2024, sekitar pukul 08:30 WIT hingga 15:30 WIT, antrean kendaraan tampak memenuhi ruas jalan Labuha di sekitar SPBU. Bahkan, antrean kendaraan yang terus membesar hingga ke bahu jalan, menyebabkan kemacetan yang cukup parah.
Selain itu, beberapa depot minyak di Labuha juga terpaksa tidak melayani penjualan BBM karena kehabisan stok. Jenis BBM yang paling banyak dicari, yakni Pertalite dan Pertamax, saat ini hampir tidak tersedia di beberapa titik, menyusul kelangkaan pasokan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hal ini semakin memperburuk situasi, mengingat BBM merupakan kebutuhan vital bagi sebagian besar warga yang sehari-hari bergantung pada kendaraan bermotor.
Seorang warga Kampung Makian, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa hampir tiga hari terakhir ia dan warga lainnya kesulitan mendapatkan BBM. “Biasanya kami bisa membeli bensin di depot-depot sekitar sini, tapi sekarang sudah tidak ada stok lagi. Kami benar-benar kesulitan,” ujarnya. Warga tersebut berharap pemerintah atau pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan ini, karena hal tersebut sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab kelangkaan pasokan BBM tersebut. Namun, masyarakat berharap agar pihak terkait segera melakukan langkah-langkah konkret, baik dalam memastikan kelancaran distribusi maupun penyediaan BBM agar kebutuhan warga dapat terpenuhi.
Kelangkaan pasokan BBM ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya tidak hanya terhadap kendaraan pribadi, tetapi juga terhadap aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di Halmahera Selatan. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi dan mengatasi masalah ini agar tidak berlarut-larut dan berdampak lebih besar pada kehidupan masyarakat.(Red)
Komentar